TIDAK TAHU BELAJAR YANG EFEKTIF
Seorang anak yang belajar kurang
efektif cenderung sistem belajar akan tidak terencana (tidak teratur, tidak
dapat memanfaatkan waktu dengan baik, tidak tahu yang akan dipelajari). Cara
belajar yang kurang efektif akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh.
Seorang anak yang memperoleh nilai jelek di sekolah bukan berarti anak tersebut
tidak memiliki kemampuan yang dapat mendukungnya dalam belajar, bisa jadi anak
mengalami underachiever (perolehan
hasil prestasi tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) karena disebabkan
oleh ketidaktahuan bagaimana cara
belajar yang efektif.
Ciri-ciri pada anak
yang kurang mengetahui cara belajar yang efektif, yaitu:
1.
Belajar tanpa perencanaan
Dalam hal ini belajar dilakukan
tidak terorganisir dengan baik, apa yang akan dipelajari, kapan waktunya tidak
direncanakan atau ditetapkan sebelumnya, tidak ada target yang akan dicapai
Dapat juga dikatakan bahwa kegiatan belajar dilakukan ketika seseorang itu
menginginkan untuk belajar.
2.
Belajar tanpa ada persiapan
Belajar tanpa adanya persiapan
ini terkait dengan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk belajar
tidak dipersiapkan dengan baik sebelum belajar, sehingga pada saat belajar hal
ini akan mengganggu proses kegiatan belajar. Misalnya pada saat belajar tidak
dipersiapkan perlengkapan seperti pulpen, penggaris
3.
Tidak ada kontinuitas dalam
belajar
Mempunyai arti bahwa belajar
hanya pada waktu tertentu saja, tidak secara kontinyu setiap hari.
4.
Kurang konsentrasi dalam belajar
Pada saat belajar individu tidak
dapat memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran yang dipelajarinya.
Upaya Menangani
1.
Individu
Cara yang dapat
dilakukan oleh individu agar belajarnya dapat lebih efektif, di antaranya:
a.
Pahami gaya belajar diri pribadi,
sehingga dapat mengetahui strategi belajar yang tepat
b.
Tetapkan niat sebelum belajar
c.
Mulai membuat perencanaan,
misalnya membuat jadwal belajar dan target apa yang harus dicapai setiap hari.
d.
Belajar secara rutin
e.
Percaya diri dan keyakinan bahwa
setiap orang memiliki kemampuan
2.
Konselor
Upaya yang dapat
dilakukan konselor dalam mengatasi banyaknya ketidaktahuan siswa/peserta didik
mengenai belajar yang efektif, dapat dilakukan dengan cara membuat program
bimbingan dan konseling baik bersifat pencegahan (preventive),
penyembuhan/pengentasan (curative), maupun pemeliharaan.
Berikut contoh
program yang dapat dilakukan:
a.
Program layanan yang bersifat
pencegahan
Contoh: dengan diadakannya
layanan informasi yang terkait dengan tema belajar efektif sehari-sehari,
bimbingan kelompok dengan topic tugas belajar efektif.
b.
Program layanan yang bersifat
pengentasan
Contoh: dengan diadakannya
layanan konseling individu maupun konseling kelompok.
c.
Program layanan yang bersifat
pemeliharaan
Contoh: dengan diadakannya
layanan penguasaan konten terkait konten yang dapat diterapkan guna mendukung
kegiatan belajar yang efektif, layanan penempatan/penyaluran misalnya terkait
dengan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar berdasarkan kemampan
dan
kelompok campuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar