Senin, 23 Januari 2012


 TIDAK TAHU BELAJAR YANG EFEKTIF

Seorang anak yang belajar kurang efektif cenderung sistem belajar akan tidak terencana (tidak teratur, tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, tidak tahu yang akan dipelajari). Cara belajar yang kurang efektif akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh. Seorang anak yang memperoleh nilai jelek di sekolah bukan berarti anak tersebut tidak memiliki kemampuan yang dapat mendukungnya dalam belajar, bisa jadi anak mengalami underachiever (perolehan hasil prestasi tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) karena disebabkan oleh  ketidaktahuan bagaimana cara belajar yang efektif.
Ciri-ciri pada anak yang kurang mengetahui cara belajar yang efektif, yaitu:
1.      Belajar tanpa perencanaan
Dalam hal ini belajar dilakukan tidak terorganisir dengan baik, apa yang akan dipelajari, kapan waktunya tidak direncanakan atau ditetapkan sebelumnya, tidak ada target yang akan dicapai Dapat juga dikatakan bahwa kegiatan belajar dilakukan ketika seseorang itu menginginkan untuk belajar.
2.      Belajar tanpa ada persiapan
Belajar tanpa adanya persiapan ini terkait dengan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk belajar tidak dipersiapkan dengan baik sebelum belajar, sehingga pada saat belajar hal ini akan mengganggu proses kegiatan belajar. Misalnya pada saat belajar tidak dipersiapkan perlengkapan seperti pulpen, penggaris
3.      Tidak ada kontinuitas dalam belajar
Mempunyai arti bahwa belajar hanya pada waktu tertentu saja, tidak secara kontinyu setiap hari.
4.      Kurang konsentrasi dalam belajar
Pada saat belajar individu tidak dapat memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran yang dipelajarinya.



Upaya Menangani


1.      Individu
Cara yang dapat dilakukan oleh individu agar belajarnya dapat lebih efektif, di antaranya:
a.       Pahami gaya belajar diri pribadi, sehingga dapat mengetahui strategi belajar yang tepat
b.      Tetapkan niat sebelum belajar
c.       Mulai membuat perencanaan, misalnya membuat jadwal belajar dan target apa yang harus dicapai setiap hari.
d.      Belajar secara rutin
e.       Percaya diri dan keyakinan bahwa setiap orang memiliki kemampuan
2.      Konselor
Upaya yang dapat dilakukan konselor dalam mengatasi banyaknya ketidaktahuan siswa/peserta didik mengenai belajar yang efektif, dapat dilakukan dengan cara membuat program bimbingan dan konseling baik bersifat pencegahan (preventive), penyembuhan/pengentasan (curative), maupun pemeliharaan.
Berikut contoh program yang dapat dilakukan:
a.       Program layanan yang bersifat pencegahan
Contoh: dengan diadakannya layanan informasi yang terkait dengan tema belajar efektif sehari-sehari, bimbingan kelompok dengan topic tugas belajar efektif.
b.      Program layanan yang bersifat pengentasan
Contoh: dengan diadakannya layanan konseling individu maupun konseling kelompok.
c.       Program layanan yang bersifat pemeliharaan
Contoh: dengan diadakannya layanan penguasaan konten terkait konten yang dapat diterapkan guna mendukung kegiatan belajar yang efektif, layanan penempatan/penyaluran misalnya terkait dengan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar berdasarkan kemampan dan
kelompok campuran.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar