Rabu, 25 Januari 2012


BIMBINGAN DAN KONSELING

A. BENTUK BIMBINGAN
1. Bimbingan individual atau perseorangan
Bimbingan individual terutama disalurkan melalui layanan konseling bila seorang siswa berhadapan muka dengan konselor untuk membicarakan suatu masalah. Masalah yang dihadapi oleh klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan klien sendiri.
Di dalam lingkup layanan bimbingan dan konseling diharapkan tercipta hubungan pribadi yang terbuka dan dinamis antara klien dan konselor yang ditandai dengan adanya kehangatan, kebebasan dan suasana yang memperkenankan klien menampilkan diri sebagaimana adanya.
2. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok kecil dalam rangka layanan konseling. Dalam layanan konseling kelompok masalah pribadi setiap anggota kelompok dibicarakan melalui dinamika, tujuannya agar anggota kelompok yang bermasalah itu dapat terentaska. Kelompok diajak bersama-sama mengungkapkan pendapat tentang topik-topik yang dibicarakan dan mengembangkan bersama permasalahan yang dibicarakan pada kelompok. Sehingga terjadi komunikasi antar individu di kelompoknya kemudian siswa dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang diinginkan dapat terungkap di kelompok.

B. SIFAT BIMBINGAN
Sifat-sifat bimbingan adalah
1. perseveratif atau developmental bila tujuan utamanya adalah mendampingi siswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin.
2. Bimbingan preventif bila tujuan utamanya adalah membekali siswa agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan dimasa datang dan dicegah timbul masalah yang serius dikemudian hari.
3. Bimbingan korektif atau penyembuhan bilamana tujuan utama adalah membantu siswa dalam mengoreksi perkembangan yang mengalami salah jalur. Bimbingan pemeliharaan bilamana ditujukan sebagai kelanjutan dari bimbingan korektif.

C. RAGAM BIMBINGAN
a. Bimbingan Studi (Academic Guidance)
Bimbingan akademik (belajar) ialah bimbingan dalam hal membantu siswa mengembangkan diri sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Suatu program bimbingan di bidang belajar (akademik) akan memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Orientasi kepada siswa baru tentang tujuan institusional, isi kurikulum, pengajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat.
2. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
3. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mendiri maupun kelompok.
4. Bantuan dalam hal memilih program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar, dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan lain-lain.
5. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
6. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi.
b. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi dalam pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk membantu menemukan peserta didik atau individu dan mengembangkan pribadiyang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bimbingan ini terkandung unsur-unsur, yaitu :
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyalurandan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.
3. Pemahaman tentnag kekurangan atau kelemahan diri dan usaha untuk penanggulangannya.
4. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
6. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmani.
c. Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial pelayanan bimbingan dan konseling membantu individu mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Dalam program bimbingan sosial terdapat unsure-unsur :
1. Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
2. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif , dan produktif.
3. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial baik di rumah, di sekolah, maupun masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta norma-norma yang berlaku.
4. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.
5. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.
d. Bimbingan karir
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun pada masa yang akan datang. Bimbingan karir bukan hanya memberikan bimbingan jabatan, tetapi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu membantu peserta didik dalam merencanakan, dan mengembangkan masa depan karir serta mempersiapkan diri dari kehidupan sekolah ke dunia kerja.
Program dalam bimbingan karir dapat dirinci sebagai berikut :
1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
2. Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, dan karir yang hendak
dikembangkan pada khususnya.
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.

By Mugi Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar