Rabu, 25 Januari 2012


FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

Paparan yang membahas tentang fungsi, dapat menambah pemahaman yang berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan-keuntungan pe-nyelenggaraan bimbingan dan konseling. Empat fungsi bimbingan dan konseling yaitu :

A. Fungsi pemahaman
Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dan kehidupan klien (yaitu klien sendiri, dan konselor, dan pihak ketiga) memahami berbagai hal yang essensial berke-naan dengan perkembangan dan kehidupan klien.
Pemahaman yang sangat diperlukan dalam bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sen-diri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien serta pemahaman ling-kungan diri klien.
a. Pemahaman tentang klien
Pemahaman tentang diri klien merupakan titik awal upaya pembe-rian bantuan terhadap klien. Pemahaman tentang klien maksudnya tidak hanya sekedar mengenal diri klien, melainkan pemahaman yang me-nyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahan, serrta kondisi lingkngannya. Materi pemahaman dikelompokkan ke dalam ber-bagai data tentang :
1. Identitas individu (klien)
2. Pendidikan
3. Status perkawinan(bagi klien dewasa)
4. Status sosial-ekonomi dan pekerjaan
5. Kemampuan dosen (intelegensi) bakat, minat, hobi
6. Kesehatan
7. Kecenderungan sikap dan kebiasaan
8. Cita-cita pendidikan dan pekerjaan
9. Keadaan lingkungan tempat tinggal
10. Kedudukan dan prestasi yang pernah dicapai
11. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Untuk individu-individu yang masih mengikuti jenjang pendidikan tertentu perlu ditambahkan :
12. Jurusan/prodi yang diiikuti
13. Mata pelajaran yang diambil, nilai-nilai yang diperoleh dan prestasi menonjol yang pernah dicapai
14. Kegiatan ekstrakurikuler
15. Sikap dan kebiasaan belajar
16. Hubungan dengan teman sebaya
Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri klien adalah pi-hak-pihak yang berkepentingan (guru, orang tua). Pemahaman pihak lain terhadap klien dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk meme-beri pelayanan bimbingan dan konseling, maupun sebagai acuan utama da-lam rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam membantu klien.
b. Pemahaman tentang masalah klien
Pemahaman terhadap masalah klien membantu konselor dalam memberikan penanganan masalah. Pemahaman tentang masalah klien teru-tama menyangkut jenis masalahnya, itensitasnya, sangkut-pautnya, sebab-sebabnya,dan kemungkinan berkembangnya(kalau segera diatasi). Pema-haman masalah oleh individu sendiri merupakan modal dasar bagi peme-cahan masalah tersebut. Pemahaman masalah siswa sama bergunanya dengan pemahaman tentang individu pada umumnya oleh orang tua dan guru sebagaimana telah dikemukakan yaitu untuk kepentingan berkenaan dengan pelayanan dan perhatian orang tua terhadap anak.
c. Pemahaman tentang lingkungan yang “lebih luas”
Pemahaman terhadap individu tidak hanya mencakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit (seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio-ekonomi, dan sosio emosional keluarga, keadaan hubungan antar tetangga dan teman sebaya), tetapi termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas yaitu diperolehnya berbagai informasi
yang diperlukan oleh individu seperti informasi pendidikan dan jabatan, informasi promosi dan endidikan lebih lanjut, bagi para karyawan, dan lain sebagainya.
Para siswa perlu memahami dengan baik lingkungan sekolah yang meliputi lingkungan fisik,berbagai hak dan tanggungjawab siswa terhadap sekolah,disiplin yang harus dipatuhi oleh siswa, aturan-aturan yang me-nyangkut kurikulum,pengajaran, penilaian, kenaikan kelas,hubungan guru dan sesama siswa,kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh seko-lah,dsb.
Pemahaman oleh klien tentang lingkungan yang “lebih luas” perlu dikembangkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling. Pemahaman ten-tang hal itu akan terasa manfaatnya apabila dihubungkan dengan permasa-lahan yang dialami klien, baik secara individu maupun kelompok.Konselor perlu menyusun program yang lebih luas untuk pemahaman yang dimak-sud itu,kerjasama antara konselor dan pihak-pihak lain sangat diperlukan.

B. Fungsi Pencegahan
Pencegahan diterima sebagai sesuatu yang baik dan perlu dilaksana-kan,perwujudannya yang bersifat operasional konkret belum banyak terlihat. Pelaksanaan fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting.
Layanan bimbingan berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor professional yang mi-si tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masa-lah yang dapat menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak seke-dar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis (Horner & Mc. Elhaney,1993). Kegiatan yang berfungsi pencegahan berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan seba-gainya.
Upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh konselor adalah
1) Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan
2) Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien
3) Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-halm yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupnya
4) Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberi-kan risiko yang besar dan melakukan sesuatu yang akan memberikan man-faat
5) Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan
Untuk pelayanan bimbingan dan konseling di luar “kegiatan seko-lah” dapat dilakukan konselor untuk mengubah kondisi lingkungan kerja antara karyawan dengan pimpinan,kondisi rumah tangga, hubungan antara anggota keluarga, dsb.
Kegiatan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan disusun dan diselenggarakan melalui tahap-tahap :
a. Identifikasi permasalahan yang mungkin timbul
b. Mengidentifikasi dan menganalisis sumber-sumber penyebab timbul-nya masalah-masalah
c. Mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat membantu pencegahan masa-lah tersebut
d. Menyusun rencana program pencegahan
e. Pelaksanaan dan monitoring
f. Evaluasi dan laporan

C. Fungsi Pengentasan
a. Langkah-langkah pengentasan masalah
Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara pero-rangan,sebab setiap masalah adalah unik.
b. Pengentasan masalah berdasarkan diagnosis
Sebagai rambu-rambu yang dapat dipergunakan untuk terselengga-ranya diagnosis pemahaman ada 3 dimensi diagnosis yaitu :
1) Diagnosis mental/psikologis
2) Diagnosis sosio-emosional
3) Diagnosis instrumental
c. Pengentasan masalah berdasarkan teori konseling
Masing-masing teori konseling itu dilengkapi dengan teori tentang kepribadian individu, perkembangan tingkah laku individu yang dianggap sebagai masalah, tujuan konseling serta proses dan teknik-teknik khusus konseling. Tujuan dari teori-teori tersebut adalah mengentaskan masalah yang diderita oleh klien dengan cara yang paling cepat, cermat dan tepat. Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dalam ben-tuk perorangan saja, tetapi dapat pula dengan menggunakan bentuk-bentuk layanan konseling lainnya seperti konseling kelompok, program orientasi dan informasi serta program-program lainnya yang disusun secara khusus untuk klien.

D. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan berarti dalam layanan bim-bingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para klien dalam me-melihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi pemeli-haraan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan,kegiatan dan program.
a) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan dalam suatu kegiatan atau pro-gram bimbingan dan konseling sebenarnya terkait dengan 3 fungsi lainnya (Pemahaman, pencegahan, dan pengentasan)
b) Dalam menjalankan fungsi pemeliharaan dan pengembangan konselor ser-ing kali tidak dapat hidup sendiri melainkan perlu kerjasama dengan pi-hak-pihak lain.

BY MUGI LESTARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar